Guru
adalah sosok seseorang yang diguguh dan ditiru.
Ungkapan itulah yang menuntut seorang guru harus mampu menampilkan
watak dan perilaku yang bisa menanamkan karakter dan sikap akhlakul karimah
pada diri siswa. Namun, tidak lah mudah hal tersebut dilakukan kecuali seorang
guru yang mampu menggunakan empat kompetensi guru yakni pedagogik, profesional,
sosial, dan kepribadian namaun dalam versi opini ini guru harus menggunakan
bahasa tiga dimensi yakni dimensi sosial, media dan ilmiah. Ketika guru atau
katakanlah pendidik yang tangguh memberikan pembelajaran di sekolah menggunakan
ketiga dimensi itu, maka pendidik harus mampu menyampaikan dimensi sosial,
media dan ilmiah kepada siswa secara sinergis dan terintegrasi.
Pertama,
Dimensi sosial. Guru mampu bersosialisasi dengan siswa dengan bahasa
interaktif, luwes, baik dan benar . Dalam kegiatan pembelajaran sang guru tidak
boleh disintelgen, artinya guru mengajak semua siswa untuk berinteraktif dan
komunikatif dalam pembelajaran tanpa pandang-pandang pintar atau bodoh. Sang
guru dalam hal pelayanan jadilah seperti karyawan bank yang selalu ramah dan
luwes kepada setiap nasabah atau orang yang datang ke bank agar siswa tidak
tegang dan cangguh menanyakan pembelajaran yang belum mereka pahami.
Kedua, Dimensi
media, Guru mampu untuk menggunakan media pembelajaran agar pengetahuan yang
diperoleh siswa tidak absrtak, dalam artian pengetahuan yang didapat dari guru
dapat dipahami dengan jelas secara fisik dan psikis. Sehingga tidak ada salah
persepsi apa yang telah disampaikan oleh sang guru dalam pembelajaran. Banyak
media pembelajaran untuk menunjang dan memperjelas kegiatan belajar siswa baik
media audio, visual ataupun audio-visual tinggal bagaimana sang guru
memanfaatkan dan menggunakan media guna membantu siswa memahami sebuah materi
pembelajaran.
Ketiga,
Dimensi ilmiah. Guru mampu membuat pertanyaan dan melakukan feedback
(umpan balik) untuk mensetimulus kepada siswa agar berfikir dan menganalisis
materi pembelajaran dengan seksama bersama rekan kelasnya. Guru mengarahkan
siswa untuk menggali sendiri informasi ilmu yang di dapat dari materi
pembelajan mandiri dan berkelompok. kemudian siswa di akhir materi pembelajran
diberi tugas secara trstruktur atau mandiri kemudian sang guru menilai dengan
objektif agar mendapatkan nilai yang benar dan akurat. Wallahu a'lam
bisshoab....

0 komentar
Post a Comment