cari artikel

Friday, March 22, 2019

Ruqyah Aswaja Tidak Klenik dan Bukan Jampi Mengundang Jin


Perekembangan pengobatan medis, semakin canggih. Tapi  pada saat yang sama, perkembangan penyakit juga kian banyak dan beragam. Namun sesungguhnya, Al-Qur’anlah obat pertama dan utama bagi penyakit manusia.

Al-Qur'an merupakan sumber obat berbagai penyakit manusia, baik psikis mapun fisik. “Al-Qur’an sudah jelas sebagai syifa’ (obat), dan inilah yang perlu kita pelajari dan digali dalam pengobatan ruqyah. Jadi, semakin mantap kita beruqyah, semakin mantap  pula keyakinan kita akan kehebatan Al-Quran.

Dengan mengharap barokah dari pembacaan ayat-ayat tersebut, penyakit bisa hilang. “Kok bisa? Ya bisa karena penyakit itu datangnya dari Allah, dan Allah juga yang menyembuhkannya. Kita yakin itu. Kalau Allah berkehendak, penyakit apa pun dan separah apa pun bisa sembuh. Tapi kalau belum berkehendak, sampai habis ratusan juta, belum ada hasilnya.

Minum obat pun kalau kita meyakini bahwa yang menyembuhkan itu adalah obat, itu jelas syirik. Obat dan sejensinya itu hanya perantara, yang punya kuasa menyembuhkan penyakit adalah Allah. Keyakinan seperti ini harus juga tertanam dalam semua jenis pengobatan agar tidak syirik.


Hadits riwayat Abu Said Al-Khudri r.a.:

أن ناسا من أصحاب رسول الله صلى الله عليه و سلم كانوا في سفر فمروا بحي من أحياء العرب فاستضافوهم فلم يضيفوهم فقالوا لهم هل فيكم راق ؟ فإن سيد الحي لديغ أو مصاب فقال رجل منهم نعم فأتاه فرقاه بفاتحة الكتاب فبرأ الرجل فأعطي قطيعا من غنم فأبى أن يقبلها وقال حتى أذكر ذلك للنبي صلى الله عليه و سلم فأتى النبي صلى الله عليه و سلم فذكر ذلك له فقال يا رسول الله والله ما رقيت إلا بفاتحة الكتاب فتبسم وقال وما أدراك أنها رقية ؟ ثم قال خذوا منهم واضربوا لي بسهم معكم 

Artinya : Bahwa beberapa orang di antara sahabat Rasulullah SAW sedang berada dalam perjalanan melewati salah satu dari perkampungan Arab. Mereka berharap dapat menjadi tamu penduduk kampung tersebut. Namun ternyata penduduk kampung itu tidak mau menerima mereka. Tetapi ada yang menanyakan: Apakah di antara kalian ada yang dapat menjampi? Karena kepala kampung terkena sengatan atau terluka. Seorang dari para sahabat itu menjawab: Ya, ada. Orang itu lalu mendatangi kepala kampung dan menjampinya dengan surat Al-Fatihah. Ternyata kepala kampung itu sembuh dan diberikanlah kepadanya beberapa ekor kambing. Sahabat itu menolak untuk menerimanya dan berkata: Aku akan menanyakannya dahulu kepada kepada Nabi SAW. Dia pun pulang menemui Nabi SAW dan menuturkan peristiwa tersebut. Dia berkata: Ya Rasulullah! Demi Allah, aku hanya menjampi dengan surat Al-Fatihah. Mendengar penuturan itu: Rasulullah saw. tersenyum dan bersabda: Tahukah engkau bahwa Al-Fatihah itu merupakan jampi? Kemudian beliau melanjutkan: Ambillah imbalan dari mereka dan sisihkan bagianku bersama kalian. (H.R. Muslim)4

Imam Nawawi mengatakan hadits ini menerangkan bahwa al-Fatihah dapat menjadi ruqyah. Oleh karena itu mustahab (dianjurkan) dibaca atas orang yang kena sengatan binatang dan orang sakit”

0 komentar

Post a Comment