Subang, Munculnya sejumlah penolakan terhadap Islam Nusantara diyakini karena kurangnya pemahaman mereka terhadap konsep yang digagas oleh Nahdlatul Ulama tersebut. Untuk itu, PCNU Kabupaten Subang, Jawa Barat melalui Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU dan Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) setempat menyelenggarakan kegiatan Bedah Buku Islam Nusantara. Buku yang diterbitkan oleh Pengurus Wilayah LBM NU Jawa Timur itu dikupas di gedung Islamic Center Kabupaten Subang, Selasa (29/1)
“Tujuannya adalah untuk memberikan pencerahan tentang Islam Nusantara kepada seluruh masyarakat, agar tidak salah paham tentang konsep itu,” tukas Ketua Pengurus Cabang Lesbumi Subang, Mirzan Insani kepada NU Online.
Menurut Mirzan, sebenarnya Islam Nusantara tidak perlu diperdebatkan apalagi ditentang. Sebab Islam dan Nusantara ibarat kakak beradik yang dipertemukan untuk mencari satu jawaban atas beribu pertanyaan tentang konsep Islam dalam bingkai keindonesiaan.
"Perjalanan dakwah Islam di Nusantara bisa dibilang cukup unik. Salah satu hal yang paling menonjol dalam kesuksesan dakwah di Nusantara adalah dengan mengakomodir seni dan budaya lokal namun tidak mengubah esensi dari ajaran Islam itu sendiri," lanjutnya.
Ia berharap, dengan adanya kegiatan bedah buku tersebut bisa memberikan pemahaman yang utuh pada masyarakat tentang Islam Nusantara agar tidak timbul kesalahpahaman. Dikatakannya, antara Islam dan Nusantara mempunyai kedekatan , tidak ada jarak antara keduanya. Bahkan konsep Islam Nusantara sudah menjadi keniscayaan untuk dilakoni dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia.
Dalam bedah buku yang mengambil tema Memahami, Mengamalkan dan Mendakwahkan Ahlussunah wal Jamaah" itu, panitia menghadirkan Sekretaris PW LBM NU Jawa Timur , Ahmad Muntaha AM, yang didaulat untuk mengulas isi buku Islam Nusantara.
Kegiatan tersebut dihadiri ratusan orang yang terdiri dari para pengurus dan tokoh NU, pengurus lembaga dan banomnya serta masyarakat sekitar (Aiz Luthfi/Aryudi AR|nu.or.id).
0 komentar
Post a Comment