Alhamdulillah..Pada detik ini
kita semua masih diberi kesempatan untuk bisa bernafas dan menjalankan puasa
Ramadhan 1439 H. Ramadhan hadir di tengah-tengah kita adalah bentuk kasih
sayang Allah kepada makhluk-Nya. Ramadhan bulan yang penuh kemuliaan, ampunan
dan rohmat bagi hamba-hamba-Nya yang dahaga dengan rahman-rohim dan
taufik-hidayah-Nya Allah SWT.
Tak terasa kita sudah memasukin 10 terakhri bulan Ramadhan. Kita dianjurkan
untuk mencari malam Lailatul_Qadar, malam ini mempunyai nilai yang lebih baik
dari 1000 bulan. Lailatul Qadar malam yang memiliki banyak keistimewaan seperti
diterangkan dalam Al Qur'an Surat Al Qadr ayat ke- 97.
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ -١- وَمَا أَدْرَاكَ مَا
لَيْلَةُ الْقَدْرِ -٢- لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ -٣- تَنَزَّلُ
الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ -٤- سَلَامٌ
هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ -٥-
“Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr). Dan tahukah
kamu apakah malam kemuliaan (Lailatul Qadr) itu? Malam kemuliaan itu (Lailatul
Qadr) lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu
penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. (Al-Qadr: 1-5)
Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan
tentang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada 10 terakhir Ramadhan :
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر - أي العشر الأخير من رمضان - شد مئزره، وأحيا ليله، وأيقظ أهله . متفق عليه
“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki 10 terakhir
Ramadhan, beliau mengencangkan tali sarungnya (yakni meningkat amaliah ibadah
beliau), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan istri-istrinya.”
Muttafaqun ‘alaihi.
Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata:
“Bahwasanya (pahala) amalan pada malam yang barakah itu setara dengan pahala
amalan yang dikerjakan selama 1000 bulan yang tidak ada padanya Lailatul Qadr.
1000 bulan itu sama dengan 83 tahun lebih. Itulah di antara keutamaan malam
yang mulia tersebut. Maka dari itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berusaha
untuk meraihnya, dan beliau bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِإِيْمَاناًوَاحْتِسَاباً،غُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمُ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadr atas dorongan iman dan
mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu”. (H.R
Al Bukhari no.1768, An Nasa’i no. 2164, Ahmad no. 8222)
Shobat seperti itu gambaran kesitimewaan dan kemuliaan
malam Lailatul Qadar itu. Lantas kapan Waktu yang pas untuk mencari malam
kemuliaan tersebut ? dari 10 terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Carilah Lailatul Qadr itu pada malam-malam ganjil dari
sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan)”. (H.R Al Bukhari no. 1878)
Nah, Shobat kita sudah jelaskan dari
Firman Alloh dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Kita
dianjurkan mencari malam Lailatul Qadar pada malam – malam ganjil seperti malam ke 21, 23, 25, 27, dan 29 di 10
terakhir bulan Ramadhan .
Menurut saya
sih, lebih baik semua malam 10 terakhir bulan ramadhan kita manfaatkan untuk meperbanyak
amalan ibadah selain sholat tarawih dan puasa di siang hari. Kita juga
memperbanyak amalan seperti Shodaqoh, sholat
duha, Sholat tahajud, memperbanyak membaca dan memahami Al Qur’an, dan berzikir
searaya berdo’a dan bermunajat ke Alloh SWT untuk mendapatkan Ridho-Nya. Insya
Allah kita akan meraih malam kemulian itu, jika kita beribadah kepada Alloh
dengan niat yang ikhlas hanya untuk mencari Ridho Alloh Azza wa jallah. Amin...
0 komentar
Post a Comment