cari artikel

Thursday, June 7, 2018

Keistimewaan Malam Lailatul Qodar

Alhamdulillah..Pada detik ini kita semua masih diberi kesempatan untuk bisa bernafas dan menjalankan puasa Ramadhan 1439 H. Ramadhan hadir di tengah-tengah kita adalah bentuk kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya. Ramadhan bulan yang penuh kemuliaan, ampunan dan rohmat bagi hamba-hamba-Nya yang dahaga dengan rahman-rohim dan taufik-hidayah-Nya Allah SWT. 

Tak terasa kita sudah memasukin  10 terakhri bulan Ramadhan. Kita dianjurkan untuk mencari malam Lailatul_Qadar, malam ini mempunyai nilai yang lebih baik dari 1000 bulan. Lailatul Qadar malam yang memiliki banyak keistimewaan seperti diterangkan dalam Al Qur'an Surat Al Qadr ayat ke- 97.

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ -١- وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ -٢- لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ -٣- تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ -٤- سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ -٥-

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan (Lailatul Qadr) itu? Malam kemuliaan itu (Lailatul Qadr) lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. (Al-Qadr: 1-5)

Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan tentang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada 10 terakhir Ramadhan :

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر - أي العشر الأخير من رمضان - شد مئزره، وأحيا ليله، وأيقظ أهله . متفق عليه


“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki 10 terakhir Ramadhan, beliau mengencangkan tali sarungnya (yakni meningkat amaliah ibadah beliau), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan istri-istrinya.” Muttafaqun ‘alaihi.

Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata: “Bahwasanya (pahala) amalan pada malam yang barakah itu setara dengan pahala amalan yang dikerjakan selama 1000 bulan yang tidak ada padanya Lailatul Qadr. 1000 bulan itu sama dengan 83 tahun lebih. Itulah di antara keutamaan malam yang mulia tersebut. Maka dari itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berusaha untuk meraihnya, dan beliau bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِإِيْمَاناًوَاحْتِسَاباً،غُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمُ مِنْ ذَنْبِهِ


“Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadr atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu”. (H.R Al Bukhari no.1768, An Nasa’i no. 2164, Ahmad no. 8222)

Shobat seperti itu gambaran kesitimewaan dan kemuliaan malam Lailatul Qadar itu. Lantas kapan Waktu yang pas untuk mencari malam kemuliaan tersebut ? dari 10 terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ


“Carilah Lailatul Qadr itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan)”. (H.R Al Bukhari no. 1878)

Nah, Shobat kita sudah jelaskan dari Firman Alloh dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Kita dianjurkan mencari malam Lailatul Qadar pada malam – malam ganjil seperti malam ke 21, 23, 25, 27, dan 29 di 10 terakhir bulan Ramadhan

Menurut saya sih, lebih baik semua malam 10 terakhir bulan ramadhan kita manfaatkan untuk meperbanyak amalan ibadah selain sholat tarawih dan puasa di siang hari. Kita juga memperbanyak amalan seperti Shodaqoh,  sholat duha, Sholat tahajud, memperbanyak membaca dan memahami Al Qur’an, dan berzikir searaya berdo’a dan bermunajat ke Alloh SWT untuk mendapatkan Ridho-Nya. Insya Allah kita akan meraih malam kemulian itu, jika kita beribadah kepada Alloh dengan niat yang ikhlas hanya untuk mencari Ridho Alloh Azza wa jallah. Amin...

0 komentar

Post a Comment